Kamis, 11 April 2013

THE DRAGONBORN : THE LOST ELDER SCROLLS V


baiklah ("-_-), karna banyak yang minta lanjutannya THE DRAGONBORN : FINDING THE TRUE POWER, so here its :D


Created by : bima arif putra
sumber ide : the elder scrolls v : skyrim

            Kalian pasti sudah tau siapa aku, aku adalah    Arthur Da Firenze sang Dragonborn, aku berniat mengalahkan Alduin raja dari semua naga, dulu memang aku sudah pernah mengalahkannya, tetapi  dia ternyata tidak semudah itu untuk di kalahkan, 1 hari yang lalu aku bertemu dengan seekor naga yang bisa bicara (“-_-), dia berkata, Alduin hanya bisa dikalahkan jika aku mempunyai Shout bernama Dragonrend yang hanya bisa kupelajari dari sebuah gulungan, ya..., gulungan itu adalah The Elder Scrolls V
Aku dan Lidya mencari jejak The Elder Scrolls itu dengan instingku, instingku mengatakan jika gulungan itu ada di sebuah tempat bernama Alftand, aku dan Lidya pun akhirnya memutuskan pergi kesana, walaupun aku tidak yakin sih (“-_-)
        Sebelum sampai disana, aku melihat sebuah desa kecil dan ada sesuatu yang tidak beres disana,  banyak mayat yang hangus terbakar, bekas cabikan naga, dan  darah disana-sini, aku berjalan menelusuri desa dan menemukan sebuah lobang yang cukup besar untuk dilalui 2 orang, aku dan Lidya pun masuk ke lobang itu, setelah beberapa menit berseluncur kami pun tiba di sebuah lorong yang sangat gelap, aku merasa kami sedang diawasi oleh seekor mahkluk, tiba-tiba ada seekor Frost yeti datang menyerang kami!, dia menusuk perutku!,
 “gkahhhh” ucapku kesakitan,
 Lidya yang tidak tega melihat aku yang sedang diserang Frost Yeti akhirnya menancapkan pedangnya tepat di ubun-ubun kepala Frost Yeti itu, akhirnya yeti itu pun mati karena kehabisan darah dan karna luka yang parah, “Arthur !!, bertahanlah!”  perintah Lidya kepadaku, dia lalu meletakan tangannya di perutku yang terkena luka parah karna Yeti sialan itu, tiba-tiba aku melihat Lidya mengeluarkan cahaya dari tangannya, bersamaan dengan itu, lukaku pun berangsur-angsur sembuh, “Li..lidya….”  aku memanggilnya dengan dengan nada tersedak,, “jangan bicara dulu!, lukamu belum sembuh!” perintahnya kepadaku, “ss..sejak kapan k..kau bi..bisa magic he..healing hands?....” tanyaku, “sudah, tidak usah dipikirkan, yang penting kau sembuh”, jawabnya dengan lembut, “ba..baiklah….” ucapku kepadanya
Setelah 3 menit dia obati, lukaku yang tadinya sangat parah dan hampir menembus ususku, telah sembuh.
  Akhirnya kami pun melanjutkan  menelusuri lorong itu, setelah 1 jam menelusuri lorong itu, aku melihat ada 3 orang dengan luka bakar yang lumayan, aku lalu bertanya “apa yang kalian lakukan disini?”, “kau masuk ke sini dari lobang yang diatas kan?!, apakah kau buta ?!, kami sedang berlindung dari naga!” bentak salah satu dari mereka, “sudahlah.., tidak perlu marah, karena marah tidak akan menyelesaikan masalah” ucap salah satu dari mereka, “daripada kalian disini dan tidak berbuat apa-apa, lebih baik kalian ikut denganku mencari The Elder Scrolls V” ucapku pada mereka, “The Elder Scrolls V?, gulungan yang telah dijaga kepala desa kami selama 100 tahun terakhir maksudmu?” , “Apa?!” ucapku terkejut, “iya, mau apa kau dengan gulungan itu?” Tanya salah satu dari mereka, “perkenalkan aku Arthur Da Firenze aku adalah seorang Dragonborn” aku memperkenalkan diri kepada mereka, “apaaaaaaa???!!!!” ucap mereka bertiga sambil terkejut, “perkenalkan aku Bayu”, “aku Kelvin”, “dan aku Charles” mereka bertiga langsung memperkenalkan diri setelah tau bahwa aku Dragonborn (“-_-),  “baiklah kalau begitu, tapi apakah kalian sudah punya senjata untuk ikut berpetualang denganku?” tanyaku lagi, “tenang.., aku sudah punya Steel Sword” jawab Bayu, “aku sudah punya Glass Sword” jawab Kelvin, “Aku punya golok ._.” jawab Charles ragu-ragu, “golok??, pedang jenis apa itu?” tanyaku penasaran, “senjata ini aku dapatkan dari ayahku, dia seorang peternak kambing dan domba, kalau suatu saat kambingnya mau disembelih, ya pakai senjata ini ._.” jawabnya, “ (“-_-) , baiklah, kita berdoa saja semoga ‘golok’ ini bisa menyembelih naga-naga itu” ucapku, “oh iya, memang dimana kepala desa ini menyembunyikan gulungan The Elder Scrolls?” “aku pernah mendengar kalau mereka menyembunyikannya di sebuah ruangan ._.” jawab Charles, “iyaaa, tapi ruangan mana? (“-_-)” tanyaku, “mungkin di sebuah  perpustakaan” cetus Lidya memotong pembicaraan kami, “mungkin Lidya benar..,” jawabku, “Kelvin, apakah kau tau tempat perpustakaan di desamu?” tanyaku pada Kelvin, “iya aku tau, perpustakaan itu berada dibalai  desa”, jawabnya, setelah menyelusuri lorong itu tiba-tiba kami mendapat goncangan dari atas, “apa itu?” tanyaku, “mungkin itu Alduin!” jawab Lidya, “aku akan membunuhnya disini!” , “Kau tidak akan bisa!, ingat kau hanya bisa membunuhnya jika kau sudah mempelajari Shout Dragonrend” ucapnya kepadaku, “betul juga sih” jawabku.
  Setelah sampai kesebuah pintu yang langsung menghadap ke balai desa, aku pun berhati-hati keluar dari lorong itu, “kita harus berhati-hati” ucapku kepada Lidya,Bayu,Kelvin dan Charles, aku pun pelan-pelan membuka pintu itu dan mengintip ke kanan dan ke kiri, setelah merasa aman, aku pun keluar dari lorong itu, tiba-tiba seekor naga menyerangku!, aku pun kembali masuk kedalam lorong itu, “kenapa kau masuk kesini lagi?” Tanya bayu, “ada seekor naga menyerangku” jawabku, “naga jenis apa?” Tanya Kelvin, “mungkin sejenis Blood Dragon” jawabku, “jadi sekarang apa rencanamu?” Tanya Lidya, “baiklah, aku akan berlari dan memancing dia, disaat itu kalian harus cepat berlari ke perpustakaan tempat menyimpan The Elder Scrolls V itu!” jawabku, “aku ikut denganmu” usul Kelvin, “baikalah” jawabku singkat.
        Pada saat yang tepat, aku membuka pintu itu lagi dan berlari bersama Kelvin sambil mengucapkan “woyy, naga jelek kejar aku!, dasar kadal terbang :p”, naga itu seperti mengerti perkatanku dan Kelvin, lalu naga itu mengejar kami sambil menyemburkan api (“-_-), aku dan Kelvin berlari semakin cepat, mengingat semburan api naga itu yang semakin mendekat kearah kami , tiba-tiba aku teringat Shoutku, lalu aku pun langsung mengucapkan Shoutku itu "Rosh...Elll..Dahhh!" ke arah naga itu, dan benar saja karna semburan air yang sedingin es dari Shoutku, naga itu pun jatuh ke tanah dalam keadaan setengah membeku, “ini kesempatan kita!” ucapku ke Kelvin, “baiklah!” jawabnya, aku dan Kelvin pun berlari kearah naga itu dan menancapkan pedang kami ke tubuh naga itu berulang-ulang, “hrahhhhh!!” naga itu merintih kesakitan, aku lalu berkata pada Kelvin “Kelvin, ayo kita mundur!”, “untuk apa?!, sedikit lagi kita akan membunuhnya!” jawabnya, “percayalah padaku!” ucapku ke Kelvin, “baiklah” jawabnya, aku dan Kelvin lalu mundur, saat berada sekitar 3 meteran dari naga itu, aku pun mengucapkan Shoutku, “Fush Roh Dah!”, naga itu pun terpental keangkasa dan lalu menghilang,
“baiklah masalah sudah selesai, ayo kita temui Lidya dan teman-temanmu!” perintahku, “oke!, ayo” jawabnya,  saat kami sampai, aku bertanya kepada Lidya “apakah gulungan The Elder Scrolls V itu sudah kau temukan?”, “belum!, sepertinya disini ada teka-teki untuk membuka jalan menuju gulungan The Elder Scrolls!” jawabnya, lalu aku memerintahkan teman-temanku untuk mencari buku tentang petunjuk itu, setelah 3 menit mencari, aku melihat sebuah buku yang sangat susah untuk diambil dan buku itu terbuat dari batu bata (“-_-), setelah aku tarik sekuat tenaga, akhirnya ada sebuah dinding disamping kananku bergerak ke atas dan lalu membuka  sebuah jalan misterius, “hey Lidya !, cepat bawa mereka kemari”  perintahku kepada Lidya, “baiklah,  Bayu,Kelvin dan Charles kemarilah!” ucap Lidya, setelah itu kami berkumpul didekat jalan misterius yang kubuka itu, “ada yang tau jalan ini menuju kemana?” tanyaku, “mungkin ini jalan menuju gulungan The Elder Scrolls V !” ucap bayu, “mungkin kata bayu benar!” ucap Kelvin.
  Singkat cerita, aku dan teman-temanku pun menelusuri jalan itu, pada saat ditengah jalan, karna  aku merasa tidak nyaman, aku lalu bertanya “apakah disini ada yang bisa magic magelight atau apakah salah satu dari kalian yang membawa obor?”, “aku bisa Magelight tetapi hanya bertahan 3 menitan” ucap Kelvin, “baiklah, tidak apa-apa” jawabku, setelah itu Kelvin berusaha mengeluarkan magicnya, dia berusaha-berusaha dan terus berusaha dan akhirnya berhasil!, tanpa basa-basi kami pun berlari agar cepat sampai di ujung terowongan, setelah 2 menit kami akhirnya sampai di sebuah ruangan, aku dan teman-temanku pun bingung karena tidak ada jalan keluar, “apakah hanya sampai disini?” Tanya Charles, “tidak!, tidak mungkin hanya sampai disini!, mungkin kita harus memecahkan sebuah teka-teki lagi!” jawabku, “hey lihat patung ini!” cetus Kelvin, “memang apa yang salah dengan patung ini?” tanyaku, “ini patung Dewi Daedra, aku pernah melihat di sebuah buku, bahwa  patung Dewi Daedra itu membawa dua benda, di tangan kananya dia membawa sebuah kapak, dan ditangan kirinya dia membawa sebuah Mahkota” jawab Kelvin, “dan dia tidak membawa Mahkota kan ditangan kirinya, betul kan?” tanyaku, “yap, betul sekali” jawabnya,
lalu aku melihat sebuah rantai, “hei, rantai ini untuk apa?” tanyaku, “mungkin ini salah satu petunjuk untuk mendapatkan mahkota itu” jawab Lidya, lalu aku pun menarik rantai itu sekuat tenaga, lalu terbukalah sebuah pintu yang didalamnya saaangat gelap, “Kelvin, berikan cahaya magicmu itu ke pintu itu” perintahku ke Kelvin, “baiklah” jawabnya singkat, setelah Kelvin memberikan penerangan ke pintu itu, Charles lalu mendekati pintu itu dengan perlahan, tiba-tiba Charles melihat banyak titik-titik berwarna biru dan titik-titik itu semakin mendekat, setelah titik-titik itu sangat dekat, ternyata Chaarles melihat kalau titik-titik berwarna biru itu adalah mata dari skeleton!, Charles pun kaget dan lalu mundur kebelakang, ada sekitar 7 skeleton, setelah semua skeleton itu keluar, ternyata ada skeleton yang membawa mahkota dewi daedra!, kami pun melawan mereka!, dan ternyata, aku hanya perlu memukul mereka sekali saja dan merekapun langsung menjadi tulang belulang biasa yang berserakan dilantai.

   “hahah mereka sangat mudah untuk dikalahkan” kata Charles menyombongkan diri, tiba-tiba tanpa Charles sadari, ada skeleton yang menusuknya dari belakang, tepat berada di jantungnya dengan pedang Ancient Nord Sword, aku pun dengan sigap mengayunkan pedangku ke skeleton terakhir itu, setelah semua skeleton habis, Lidya pun mencoba mengobati Charles, “a..akhh.., se..seharusnya a..aku tidak menyombongkan diri i..iya kk..kkan?, uhuk-uhuk” ucap Charles sambil terbatuk-batuk, “jangan bicara dulu!” perintahku kepada Charles, “sudahlah…., aku tidak akan selamat.., A..arthur maukah kau menjaga senjataku ini?” tanya Charles sambil memberi goloknya kepadaku, “baiklah” jawabku singkat,
 Setelah mendengar jawabanku itu, Charles lalu tersenyum dan menghembuskan nafas terakhirnya, “Charles!!!, jangan tinggalkan kami!!!!” teriak bayu sambil memegang pundak Charles, tiba-tiba aku teringat Shout pemulihanku itu, “kalian mundurlah” perintahku kepada semua teman-temanku yang ada disitu, “Krii,Lun,Aus!” kuucapkan shoutku itu kepada Charles, tiba-tiba Charles pun bangkit kembali dan matanya menjadi berwarna biru seperti zombie, “Charles !!” teriak Bayu dan Kelvin sambil memeluk Charles dengan senyum bahagia, Charles pun tersenyum balik, Charles lalu berkata kepada Bayu dan Kelvin “Bayu,Kelvin, ingat..!,aku sudah tiada di dunia ini!, jadi kalian harus rela melepaskanku ke alam baka, Arthur, tolong jaga mereka” ucap Charles sambil tersenyum, aku pun lalu menangguk tanda setuju, tiba-tiba Charles  mulai berubah menjadi abu yang berwarna biru secara perlahan, dan akhirnya pun lenyap,   “sudahlah.., kalian harus rela kalau Charles sudah tiada di dunia ini” ucapku kepada Bayu dan Kelvin sambil mencoba menghibur, Bayu dan Kelvin pun mengangguk, “nahh gitu dong, jangan mudah sedih, daripada kita menyianyiakan waktu, lebih baik kita melanjutkan perjalanan” ucapku,
  Setelah itu, aku segera mengambil mahkota dewi daedra itu dan meletakannya di tangan kiri patung dewi daedra, tiba-tiba sebuah batu bergerak kedepan, dan bergser ke kebawah, lalu aku melihat sebuah gulungan yang diletakan diatas bantal berwarna merah, lalu aku mengambil gulungan itu dan membukanya secara perlahan,  setelah terbuka secara penuh, aku melihat tulisan THE ELDER SCROLLS V, aku sangat gembira melihat tulisan itu, setelah kulihat seluruh isi gulungan itu, ternyata gulungan itu hanya menunjukan tempat The Elder Scrolls V (“-_-), “apa isi gulungan itu Arthur?” Tanya Lidya, “ini hanyalah sebuah peta yang menunjukan keberadaan The Elder Scrolls V (“-_-) jawabku, “baikalah, mari kita ikuti peta itu!, kalian mau ikut kan teman-teman?” Tanya Lidya kepada bayu dan Kelvin, “hmmm… baiklah!, daripada diam disini merenungi nasib, kami akan ikut !” jawab Kelvin dan bayu,
  Aku melihat sebuah pintu, di samping bantal itu, lalu aku buka pintu itu, setelah aku buka, ternyata ini adalah jalan rahasia menuju desa Riverwood, akhirnya kami memutuskan datang ke desa itu dan pergi ke penginapan lalu menyewa 3 kamar, kami pun lalu tidur, tetapi ternyata hanya mereka yang bisa tidur nyenyak  (“-_-), aku akhirnya memutuskan untuk keluar kamar dan membeli 1 botol wine seharga 15 gold, lalu aku keluar dari penginapan untuk mencari udara segar di malam hari, aku melihat sebuah bangku disampingku, lalu aku pun duduk di bangku itu sambil meminum Wine ku yang tadi, “tidak bisa tidur ya?” kata seorang gadis cantik di pintu masuk penginapan, “Siapa kamu?” tanyaku, “perkenalkan aku Frieska” jawabnya sambil mengajukan tangan untuk bersalaman, “aku Arthur, salam kenal” kataku sambil berpegangan tangan dengan frieska
 “oh begitu, wajahmu cantik, kau berasal dari kota Falkearth ya?” tanyaku sambil merayunya xD, “ah kamu bisa saja, tapi benar sih aku memang dari Falkearth” jawabnya dengan malu-malu, “ohh, kamu membuat penginapan ini sendiri?” tanyaku, “tidak, aku disini dengan kakakku dan Ayahku, serta beberapa saudara laki-laki ku”, “oh begitu, baiklah”, aku lalu bercerita tentang pengalamanku, dan begitu pula dengan Frieska,  dia juga menceritakan pengalamannya, kami berdua berbicara hingga matahari terbit, seorang gadis yang tidak kalah cantik pun keluar dari pintu sambil menguap, “hoaaaaaaammhh, lho fries, kamu ngapain disini?” Tanya gadis itu pada Frieska, “tidak apa-apa kak, aku disini hanya ngobrol dengan teman baru ku” jawabnya, “oh iya, kak, perkenalkan ini Arthur Da Firenze, Arthur perkenalkan ini kakakku Melody” Frieska mengenalkan kami berdua, “Melody” ucapnya sambil meminta bersalaman dengan ku, “Arthur” balasku sambil bersalaman dengannya, lalu aku mengobrol dengan Melody, dan aku lihat Frieska ternyata cemberut, “(aseeek!, kayaknya Frieska suka sama aku nih xD)” ucapku dalam hati, “lho Fries.., kenapa kamu cemberut?” Tanya melody, “Au…” jawabnya dengan sini, “yaudah deh (“-_-), kakak masuk dulu ya mau buat sarapan” ucap melody,
 Setelah itu aku dan Frieska masuk kedalam penginapan menuju meja makan, aku melihat ke kamar Bayu dan Kelvin, ternyata mereka berdua sudah bangun dan terpesona melihat kecantikan melody, yang sedang membuat roti “oyy, jangan berhalusinasi yang berlebihan” ucap ku sambil mengusap wajah Bayu dan Kelvin, “thur, kamu kenal gak sama gadis yang cantik banget itu?” Tanya Kelvin, “ohh itu, itu kakanya pacarku namanya Melody xD” jawabku, “eitss.., sejak kapan kita jadian ? (“-_-)” Tanya frieska, “ ehh maaf fries, aku keceplosan”, “kenalkan aku Bayu”, “dan aku Kelvin” ucap mereka berdua, “oyy, ini aku duluan yang kenal :p, awas kalau sampai berbuat yang aneh-aneh ke Frieska!” bentaku, “iya-iya ._.” ucap mereka berdua, Frieska pun malu-malu mendengar ucapanku yang tadi xD, Bayu dan Kelvin saling pandang, dan lalu melihat ke arah Melody, mereka berkata “adik gak dapet, kakak pun jadi! xD” mereka lalu mendekati melody untuk PDKT dengannya, sekarang yang aku bingung satu, darimana aku dapat kata PDKT ya? Sutradaranya nih!, ini kan ceritanya itu jaman dulu! ‘”ettttdah…. Udeh nape biarin, yang ngetik gw ini masalah buat loh?!” ucap si bima, “kan malah mulai muncul dah name elu (t-_-t”)”, “ya bodo :p, udeh ah, lanjut lagi, Rolling in Action!”
Aku lalu memutuskan untuk tinggal disini selama beberapa hari, Lidya,Bayu dan Kelvin pun setuju dengan keputusanku.
To be continued
Bima Arif Putra Web Developer

Sabtu, 06 April 2013

THE DRAGONBORN : FINDING THE TRUE POWER




Created by ; bima arif putra(Firenze)
sumber ide  : the elder scrolls v : skyrim
Assalamu’alaikum
Eheheh..
 ini lanjutan dari Cerita “The Dragonborn” yang pernah aku buat sebelumnya :D, ingat ! Cerita ini hanyalah fiktif belaka, bila ada kesamaan tokoh ya maap :D, okey inilah kisahnya :

 Perkenalkan namaku Arthur Da Firenze, aku adalah seorang Dragonborn, Dragonborn adalah orang yang memiliki keturunan darah naga dan bisa mengeluarkan Shoutnya,
3 bulan lalu, aku berhasil mengalahkan Alduin raja dari semua Naga.
Dunia sekarang sudah aman, tetapi aku masih memiliki firasat yang buruk!, agar firasat burukku itu tidak terjadi, maka aku akan mencari kekuatanku yang sebenarnya sebagai seorang Dragonborn.
 Suatu hari dibulan Juni tahun 54, aku pergi berpetualang bersama pasanganku, ya siapa lagi kalau bukan Lidya?, satu-satunya orang yang bisa mengerti aku setelah orangtua ku,
  Setelah 3 jam berjalan kaki, aku melihat sebuah kota bernama Whiterun , kota yang letaknya di arah barat daya dari gua tempatku tinggal bersama Lidya,
pada saat aku berjalan mendekati pintu gerbang untuk memasuki kota, ada seekor Frost Dragon yang terbang diatas kepalaku dengan sangat cepat!, dia menghadang kami !,setelah itu, dia menyemburkan air yang sedingin batu es dengan sangat ganas !, untunglah ada batu yang cukup besar untuk aku dan Lidya berlindung sementara,
Setelah beberapa menit berlindung, ada seorang prajurit dari kota Whiterun  melihat aku dan Lidya yang tidak bisa berkutik karena diserang oleh Frost Dragon, setelah melihat kami tidak bisa berbuat apa-apa, selain bersembunyi dibalik batu, dia pun meminta bantuan, beberapa menit kemudian dia datang dan membawa bala bantuan, Naga itu pun diserang oleh para prajurit dengan anak panah yang terbuat dari baja,
Tidak jarang ada anak panah yang menembus kulit si Frost dragon, Frost dragon pun tampak sangat kesakitan!, lalu aku keluar dari persembunyian, dan langsung mengeluarkan shout ku yaitu "Fush Roh Dah!", naga itupun terpental, tetapi tidak terlalu jauh, paling hanya 5 meteran, aku pun dengan sigap naik ke atas kepala naga itu, lalu menusuk ubun-ubun kepala naga itu berulang-ulang kali dengan Iron Swordku,
Setelah 5 x menusuk kepala naga itu dengan sekuat tenaga, akhirnya   naga itu pun Mati dengan mengenaskan, lalu aku menjauh darinya, dan seperti biasa, naga itu pun tiba-tiba terbakar  dan seperti biasa, ada Aura mistis berwarna merah,hijau,putih dan biru masuk ke sela-sela tubuhku,
  Setelah semua aura mistis itu masuk ke tubuhku, aku perhatikan kepala naga itu, ternyata ada sebuah kata-kata(word) sama seperti yang aku lihat dulu, saat pertama kali melawan naga dihutan, aku perhatikan tulisan itu dan ternyata tulisan itu membentuk huruf "Rosh,El,Dah!", lalu aku pun ingin mengikuti kata-kata itu, untuk mencegah hal yang tidak diinginkan seperti saat aku mencoba shout pertamaku, yaitu "Fush Roh Dah", aku pun menengok ke atas sebelum mengucapkan word itu,
 Setelah merasa aman, aku lalu mempraktikan word yang aku lihat itu, "Rosh...Elll..Dahhh!" Ucapku dengan teriak, lalu benar saja, aku mengeluarkan semburan air sedingin es yang sangat banyak!, aku coba terus-terusan selama 4 menit,

  Setelah 4 menit, aku pun merasa sangat pusing, tanpa sadar aku pun pingsan,
 Beberapa jam kemudian aku tersadar dan sudah berada didalam sebuah kamar, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamarku, aku lalu berdiri dengan tubuh yang masih lemas, datang menghampiri pintu itu, setelah aku buka pintunya ternyata ada dua orang prajurit Whiterun, "Arthur Da Firenze?" dia bertanya, "iya" jawabku, " Arthur, aku disini dengan Sakai diperintahkan untuk membawamu ke Dragonreach" katanya kepadaku dengan nada tegas, "baiklah" jawabku dengan santai

  Setelah itu, aku dikawal menuju Dragonreach, tempat tinggal Rajanya yang bernama Jarl of Whiterun, setelah aku sampai, aku langsung diberi beberapa pertanyaan, "Apakah kamu Arthur Da Firenze sang Dragonborn?" Tanyanya,  "iya, memang kenapa?" Jawabku, "tidak apa-apa, oh iya, apakah kamu sudah mengalahkan Alduin?"  dia bertanya lagi, "tentu saja sudah,itu kan tugasku" jawabku enteng, "ohh,jadi begitu?, coba kamu jelaskan apa yang terjadi di perkampungan helgen!" Bentaknya, "Helgen?, memang apa yang terjadi dengan Helgen?" Tanyaku, "Helgen, sebuah desa yang berada dibarat jika kau berjalan dari kota ini, tadi malam baru saja diserang oleh Alduin!" Jawabnya, "apa?!!, Alduin sudah aku kalahkan pada saat aku melawan dia di Alduin wall!"Jawabku, "apakah kau melihatnya terbakar seperti naga-naga yang engkau kalahkan sebelumnya?" Tanyanya dengan serius, "T.t...tidak" jawabku dengan ragu, "berarti dia belum Mati!" Bentaknya, "Alduin tidak mungkin kalah secepat itu!, ingat  Alduin adalah raja dari semua naga!, bukan seekor rusa yang sangat mudah kau kalahkan!, kau baru bisa mengalahkannya jika kau mempunyai Shout Dragonrend dan Elder Scrolls !" Jelasnya, "Elder Scrolls?, benda apa itu?" Tanyaku penasaran, "aku tidak terlalu tau apa itu Elder Scrolls, tapi kau bisa bertanya kepada The Graybeards di sebuah gunung di barat  tepatnya di High Hrothgar" jawabnya,
tiba-tiba aku teringat tentang Lidya, aku pun bertanya "apakah ada wanita bernama Lidya tadi disini?", "ada, dia sedang berada dikamar tamu" jawabnya singkat, aku pun bergegas menemui Lidya lalu mengajaknya mencari  The Graybeards yang berlokasi di sebuah gunung di barat,
  Singkat cerita, aku bersama Lidya pun pergi ke gunung yang berada di barat,
setelah lebih dari 4 jam perjalanan dari Whiterun menuju pegunungan yang ada di barat, akhirnya….. aku belum sampai juga (“-_-), aku dan Lidya pun memutuskan berkemah disini, “Lidya, aku ingin kamu mendirikan tenda disini, lalu aku akan pergi mencari kayu bakar dan beberapa hewan yang bisa diburu” ucapku kepada Lidya, “baiklah” jawabnya singkat,  setelah aku dan Lidya setuju dengan tugas masing-masing, aku pun pergi mencari hewan.
Aku pun berjalan menelusuri hutan yang bersalju, setelah beberapa menit berjalan kaki, aku melihat sebuah sungai dengan air yang tidak terlalu deras, dan aku melihat ada beberapa ikan salmon untuk ditangkap dan dijadikan makanan, aku mencoba menangkap ikan itu dan ternyata dapat 5, setelah merasa cukup, aku pun memutuskan untuk balik ketenda, tiba-tiba aku melihat sebuah peti, seperti peti harta karun, aku pun mendekati peti itu dan mencongkel lobang kuncinya dengan Iron Daggerku, setelah 1 menitan mencoba, akhirnya peti itu pun berhasil terbuka, dan aku melihat sebilah pedang yang saaangat bagus, aku lalu melihat tulisan di gagang pedang itu membentuk kata “daedric”, jadi yaa kunamakan menjadi Daedric Sword of Arthur,
Setelah itu, aku pun sudah sangat ingin pulang ketenda tempatku dan Lidya untuk beristirahat, setelah hanya tinggal 6 meter jarakku untuk sampai ke tenda, tiba-tiba ada seekor Frost Troll datang menyerangku!, aku pun dengan sigap menangkis cakarannya dengan Daedric Sword of Atrhurku, “gila!, dia kuat sekali!” kataku dalam hati, setelah beberapa menit menangkis, Lidya datang dan lalu membantuku, dia menusuk punggung Troll itu dengan pedangnya, “gruahhhhh,hrahhhhh!!!” teriak Troll itu, tiba-tiba Troll itu mendorongku hingga aku terjatuh, ternyata Troll itu berbalik menyerang Lidya dengan sangat ganas!, lalu dengan menggunakan kukunya yang tajam , dia pun menusuk perut Lidya!, “akhh…” rintih Lidya, lalu Lidya pun tidak sadarkan diri karena lukanya itu, “tidak!!, Lidya!!” teriakku, lalu aku pun mencoba bangkit, dengan Daedric Sword of Arthurku,
  Tiba-tiba Troll lari ke arahku dengan posisi menyerang!, aku pun harus berpikir cepat sebelum troll itu membunuhku, tiba-tiba aku teringat shout terbaruku, “Rosh…El…Dah!!!”, seketika Troll itu pun langsung membeku, lalu aku mendekati Troll itu, dan tanpa basa-basi aku penggal kepalanya.
  Setelah itu aku pun langsung menghampiri Lidya yang sedang terluka parah, lalu aku bawa dia ke tenda, dan merawatnya disana, aku pun memperbani luka bekas tusukan Troll itu,
setelah aku perbani, aku membakar ikan salmon yang aku tangkap tadi sebagai bekal, aku hanya memasak 3 ikan salmon, ketika sudah matang, aku langsung menyantap 1 ikan salmon itu, aku suapi Lidya dan aku pun menjaga dia sampai pagi.
 Setelah matahari mulai terbit, Lidya bangun,dan langsung aku beri sebotol air segar, “bagaimana keadaanmu Lidya?” tanyaku, “ahh, tidak apa-apa, aku akan membaik, ayo kita lanjutkan perjalanan!” jawabnya dengan semangat, “baiklah” ucapku dengan nada gembira.
  Setelah 2 jam perjalanan, akhirnya aku dan Lidya pun sampai di High Hrothgar, aku pun langsung mengetuk pintunya yang terbuat dari emas, setelah mengetuk pintu itu 4 kali, akhirnya ada sesorang yang memakai jas abu-abu datang, “siapa kau,wahai anak muda?” tanyanya sopan, “aku adalah Arthur Da Firenze sang Dragonborn” jawabku, “Dragonborn?!!” dia terkejut mendengar jawabanku, “baiklah, masuklah ke dalam” perintahnya, akhirnya aku dan Lidya pun masuk ke dalam High Hrothgar, banyak sekali hiasan-hiasan dari tulang naga, dan dari kulit naga, tiba-tiba ada 3 orang yang berpakaian sama seperti dia datang menghampiri aku dan Lidya , aku dan Lidya pun masuk dalam posisi siaga, aku ambil Daedric Sword of Arthurku, ”apa-apaan ini?!, siapa kalian semua?!!” tanyaku dengan nada membentak, “ohh, jangan takut Arthur, kami semua datang mau membantumu, tapi dengan satu syarat” ucap salah satu dari mereka yang berbadan paling tinggi, “apa syarat itu?” tanyaku penasaaran, ”kau hanya perlu menunjukan bahwa kau adalah seorang Dragonborn”  jawabnya, “baiklah”, lalu aku mengeluarkan Shout ku yang pertama yaitu, “Fush Roh Dah!!!” ternyata aku lupa memperhatikan keamanan saat menggunakan Shout ku, aku langsung saja mengeluarkan Shout , dan benar saja seseorang dari mereka yang berbadan lumayan gemuk terpental keatap dan jatuh lagi ke tanah dengan kerasnya (“-_-), “ehh, maaf” ucapku lugu, “pffffttt, tidak apa-apa” kata salah satu dari mereka yang berbadan normal sambil menahan tawa, “kau enak bilang tidak apa-apa, tapi badanku hampir remuk tau!(“-_-)” ucap salah satu dari mereka yang tadi terkena Shout ku, “selamat datang kembali Dragonborn, kami telah menanti sejak lama untuk kedatangan mu” ucap yang paling tinggi, dan terlihat seperti pemimpin dari The Graybeards, “Aku Alex” ucap yang paling tinggi, “aku Damor (“-_-)” ucap yang paling gemuk, “aku Frankenstein” ucap yang berbadan normal, “dan aku Alamin” ucap yang paling kurus, “baiklah Dragonborn, kami sudah cukup mengenalkan diri kami, sekarang kau harus kami beri latihan untuk mengeluarkan Shout agar kau bisa cepat membunuh Alduin! Dan agar dunia ini damai, nahh apakah kau sudah siap untuk berlatih?” ucap Alex, “sudah” jawabku singkat
  Lalu setelah itu mereka membawaku keluar lagi, tetapi lewat pintu belakang, lalu dia mengeluarkan magicnya, dan membentuk huruf  WULDNAHHKESTT! “nahh Dragonborn, bacalah tulisan itu, setelah kau hafal tulisan itu, cobalah berlari dengan Shout itu dari sini ke gerbang itu dalam waktu 30 detik” perintah Alex sambil menunjuk gerbang yang ada di depan mataku, setelah aku benar-benar hafal tulisan itu, aku berlari dengan mengucapkan Shout terbaruku yaitu “WULD NAHH KESHHH!”, tiba-tiba aku berlari secepat angin, bahkan mungkin lebih cepat!, setelah melewati gerbang aku mencoba berhenti, “wow!, ini Shout yang paling keren!” ucapku dengan nada senang,
“baiklah sekarang giliranku mengajarimu” ucap Damor, lalu dia pun mengeluarkan magic yang hampir sama, setelah itu munculah sebuah kata “
TIIDKLOUI!, aku pun langsung mempraktekannya “TIID KLO UI!!!”, tiba-tiba semua mahkluk yang ada disitu bergerak lambat sekali kecuali aku, efek dari Shout ini berlangsung 1 menitan, setelah satu menit semua kembali normal, “Shout yang cukup keren” kataku,
“sekarang giliranku” ucap Alamin, dia lalu mengeluarkan magicnya dan membentuk huruf “
KRIILUNAUSS!, “sebelum mengucapkan Shout ini, apakah kau punya hewan yang sudah mati?” tanyanya, “ada, seekor ikan salmon” jawabku, “jatuhkanlah ikan salmon itu ditanah, lalu hadapkan wajahmu ke ikan salmon itu, dan ucapkan lah Shout itu” perintahnya, setelah ikan salmon itu kujatuhkan ke tanah dan ku hadapkan wajahku ke ikan salmon itu, aku pun mengucapkan Shout yang diberi oleh Alamin “KRII,LUN,AUS!!”, tanpa ku sangka, ikan salmon itu pun hidup kembali dan luka-luka yang ada di tubuh nya pulih kembali, “ini adalah Shout yang sangat berguna!” ucapku,
“sekarang giliranku” ucap Frankenstein, dia lalu mengeluarkan magicnya juga dan membentuk sebuah tulisan juga “
LOKVAHKOOR!, “ arahkanlah Shout ini pada angin atau kabut yang membahayakan” perintahnya, lalu aku berjalan-jalan di sekitar situ, dan aku melihat ada gerbang yang tertutup oleh angin salju yang mematikan!, aku arahkan wajahku ke angin salju itu dan ku ucap kan Shout ku yang baru saja di beri oleh Frankenstein, angin salju itu pun pecah kemana-mana dan membuka sebuah jalan, “nahh, kau telah berhasil Dragonborn, ikuti lah jalan itu menuju Throat of The World, nanti disana kau akan bertemu pemimpin kami yang bernama parthurnaax” ucap Frankenstein, “baiklah!, terimakasih atas bimbingan mu!” jawabku.
“ayo Lidya” ucapku kepada Lidya, “baiklah Arthur” jawabnya singkat
  Setelah 1 jam berjalan kaki, aku pun sampai di Throat of The World, aku melihat ada seekor naga menghampiriku, aku dan Lidya pun masuk dalam posisi siap untuk bertarung, tiba-tiba naga itu berbicara, “aku adalah parthurnaax.., aku pemimpin dari the greybeards, siapa engkau wahai anak muda?”, “aku Arthur Da Firenze sang Dragonborn”, “ahah jadi kau sang Dragonborn itu ya?, mau apa kau datang kemari?” tanyanya, “aku datang kemari untuk mencari cara membunuh Alduin!” jawabku dengan serius, “baiklah kalau begitu, kau lihat batu yang ada di sebelah kananku ini?,nama batu ini adalah volcano, coba kau baca tulisan yang ada dibatu itu!” perintahnya, setelah aku perhatikan, ternyata tulisan di batu itu membentuk kata “The Elder Scrolls V”, “The Elder Scrolls V ?, benda apa itu?” tanyaku penasaran, “itu adalah sebuah gulungan, hanya dengan gulungan itu kau bisa belajar Shout Dragonrend untuk mengalahkan Alduin, tetapi, gulungan itu telah hilang berabad-abad lalu setelah Alduin kembali.” jawabnya, “bagaimana caraku menemukan gulungan ini?” aku bertanya lagi, “ikutilah instingmu Dragonborn, instingmu akan membawamu kepada gulungan itu” jawabnya, “baiklah” ucapku singkat, lalu aku dan Lidya mencari jejak The Elder Scrolls V itu.
-to be continued   

Bima Arif Putra Web Developer

Kamis, 04 April 2013

THE DRAGONBORN




Sumber ide: elder scrolls v : skyrim
Lagi gak ada kerjaan iseng” buat story ahh :D , ini adalah story pertama ku
sebelum baca story ini aku ingatkan, cerita ini hanyalah apa yang ada dipikiranku(fiktif belaka) saja jadi klo ada kesamaan tokoh yang kurang baik ya maap :D
Oke gini nih ceritanye:
  Perkenalkan aku Arthur Da Firenze aku telah hidup lama sebelum kalian lahir,pada saat aku hidup, Naga-Naga dan beberapa dinosaurus masih ada, Aku dulunya hidup di sebuah Desa bersama kedua orangtuaku, ayahku bernama Reynald Da Firenze dan Ibuku bernama Stefany  Da Firenze,
Saat aku berumur 7 tahun, aku diceritakan sebuah kisah oleh ayahku saat dia melawan Raja dari semua naga yang bernama Alduin, ayahku bercerita panjaaaang sekali,tapi aku sulit untuk mempercayainya karena aku dulu tidak tau kalau Naga itu benar-benar ada,  dia berkata Alduin hanya bisa dikalahkan oleh Dragonborn, “Dragonborn itu apa yah?” aku mulai bertanya, “Dragonborn itu adalah seseorang yang memiliki keturunan darah naga, dia mempunyai kekuatan seperti naga, dia bias mengeluarkan shout” jawab ayahku, “shout itu apa yah?” tanyaku penasaran, “itu adalah kekuatan special seorang Dragonborn” jawab ayahku, “jadi ayah belum mengalahkan Alduin?” tanyaku lagi, “iya” jawabnya singkat, aku pun semakin tidak percaya kepada ayahku, masa iyasih ada orang yang punya keturunan darah naga? Dan bisa mengeluarkan shout?
  Suatu hari aku pergi ke hutan untuk berburu hewan (umurku sekarang 19 tahun),aku melihat jejak seekor rusa, aku ikuti kemana arah rusa itu pergi lalu aku ternyata bukannya menemukan seekor rusa tapi malah jurang yang sangatlah dalam didepanku (“-_-), akhirnya aku memutuskan untuk pulang kedesa, tetapi aku seperti mendengar sebuah kepakan sayap yang sangat besar dari bawah jurang yang ada didepanku, aku segera mengambil panahku dan busur panahku dalam keadan siaga, aku mulai mendekati jurang itu…, dan pada saat aku sampai di dekat jurang aku pun langsung menengok ke bawah dengan panahku…., “Tidak ada apa-apa” ucapku dalam hati
Tiba-tiba sebuah monster yang sangat besar lewat tepat didepan kepalaku dari jurang yang ada dibawahku saat ini, aku pun terkejut bukan main, aku mencoba mengejar monster yang sangat besar itu, tidak tahu apa yang kupikirkan,aku mencoba menembak dia dengan busur panahku yang terbuat dari kayu, aku tarik sekuat tenaga dan aku lepas, panahku patah ketika menyentuh sirip monster itu, tiba-tiba monster itu menengok ke arahku dan mengejarku dari angkasa, aku pun lari secepat mungkin !
Tapi sayang nasibku sial, aku dijegat oleh monster itu, tubuhnya sangat besar diselimuti sirip-sirip sekeras baja dan tanduknya yang menyeramkan, matanya yang mencolok ganas, serta dua sayap raksasa yang menyatu dengan tangannya.
Saat ini situasiku adalah “Diam dan pasrah = mati, atau melawan sekuat tenaga dengan harapan  masih bisa hidup”
Segera aku memutuskan untuk melawannya dengan Iron Dagger yang kubuat sendiri.
Tiba-tiba monster itu menyemburkan api dengan ganasnya, akupun lari kesebuah batang pohon yang cukup besar., setelah 1 menit terus-terusan menyembur api diapun berhenti dan sepertinya kelelahan, akupun tidak membuang kesempatan emas ini,  Aku berlari sekuat tenaga mendekati Monster itu dan lompat kekepalanya, lalu aku tusuk mata kanannya dengan Iron Dagger ku ini.
“hruahhhhhhhhh!!!!!!!” aku mendengar dia tampak kesakitan, lalu tiba-tiba dia mengepakan sayapnya dan mencoba segera terbang denganku yang masih ada dikepalanya, aku berulang-ulang kali menusuk mata kanan dan kirinya secara bergantian, lalu tiba-tiba dia hilang kendali dan jatuh, aku berpegangan ditanduknya yang besar, akhirnya aku dan monster itu jatuh disebuah batu yang cukup besar, aku tidak apa-apa tetapi sepertinya semua tulang monster itu remuk.
Aku pun menjauh dari monster itu dengan Iron Daggerku yang berlumuran darah matanya, tiba-tiba dia terbakar, aku pun semakin menjaga jarak dengannya, pada saat dia terbakar ada aura mistis berwarna Merah,Hijau,Putih dan Biru, Aura itu masuk kedalam sela-sela tubuh ku dan seperti menyatu dengan tubuhku, setelah itu aku melihat sebuah kata seperti ini di bagian kepalanya yang masih terbakar “FUSrohdah!”,  setelah aku baca aku coba katakan “Fush Roh Dah!!!” tiba-tiba aku seperti menyemburkan angin yang sangat kuat sekali sehingga ada seekor musang yang tidak sengaja lewat terpental jauh (“-_-) ,Setelah semua aura monster itu menyatu dengan tubuhku, aku pun merasa lebih kuat dan lebih sehat
  Aku segera pulang dan kuceritakan kepada ayahku yang sedang meminum sebotol wine  tentang pengalaman yang luar biasa ini, tiba-tiba dia langsung menyemburkan air wine yang sudah ada ditenggorokannya itu ke wajahku (“-_-), setelah aku mengelap semua air wine yang ada diwajahku dengan tanganku, ayahku dengan nada terkejut berbicara seperti ini “N..n.nak !, ka..kamu adalah D..D…DRAGONBORN !” setelah mendengar kata itu aku pun langsung pingsan karena sangat terkejut dengan perkataan ayahku.
  Pada saat pingsaan aku mimpi aneh sekali ! aku bertemu dengan monster yang sama seperti tadi namun lebih besar !,sisiknya berwarna hitam pekat,bertanduk seperti domba dan dilengkapi dengan gigi yang sangat tajam!!!, Dan disitu aku melihat seorang wanita dengan baju zirah yang sedang membantuku tercabik-cabik oleh monster itu!, aku berusaha menolongnya tetapi tiba-tiba monster itu mau memakan kami berdua, jadi daripada aku ikut termakan aku melompat dan jatuh kedalam jurang dan ternyata aku tertusuk batu yang sangat runcing     , setelah beberapa detik sebelum kematianku aku melihat langit berwarna gelap dengan petir disana-sini yang menggelegar!, Lalu aku melihat semua monster yang sudah menjadi tulang belulang hidup kembali! Dan memiliki kulit yang sama dengan monster yang paling besar itu!, lalu tiba-tiba monster yang hampir memakanku tadi berdiri disampingku.., dan tiba-tiba dia menyemburkan apinya ke wajahku !, seketika aku terbangun dari mimpiku, dan ternyata….., ayahku yang menyembur segelas air putih (“-_-)
 “Ayah kenapa nyembur aku pakai air (“-_-) “ tanyaku sedikit kesal, “yaa…,salah kamu sendiri ! kamu bikin ayah khawatir!, sudah 1 jam kamu pingsan tau” jawabnya, “ohh, oh iya, ayah tadi aku mimpi aneh, aku bertemu dengan seekor monster yang sangat besar..,bersisik hitam dan…” “bertanduk seperti domba” ayahku memotong pembicaraanku dengan wajah cemas, “kenapa ayah bisa tau?” tanyaku serius, “itu bukanlah monster nak, tetapi itu NAGA! Dan yang ada di mimpimu dialah yang bernama ALDUIN RAJA DARI SEMUA NAGA YANG PERNAH AYAH CERITAKAN !!!!” jawabnya dengan wajah yang sangat bimbang, “Nak…, kamu harus menjalani takdirmu, takdirmu adalah mengalahkan Alduin sang raja naga, terakhir ramalan di dinding Alduin, dekat dengan perkampungan foresworn di utara, mengatakan kalau sang Dragonborn mengalahkan Alduin dengan “Shout” nya dan setelah itu dunia akan menjadi damai selama berabad-abad, tetapi justru sebaliknya jika kamu tidak berhasil mengalahkannya dunia ini akan menjadi suram, dan bahkan, bukanlah hal yang mustahil jika manusia didunia ini akan musnah!” tegasnya dengan rinci.
  Setelah mendengar takdir yang sesungguhnya yang harus aku tempuh, aku pun pergi dari desa pada saat malam hari yaitu sekitar jam 01:00, dengan beberapa bekal makanan,sebuah ebony armor, sebilah iron sword dan tentunya iron dagger ku yang tadi, aku tidak tau apa yangku pikirkan, hatiku jadi simpang-siur, tiba-tiba seorang wanita di balik pepohonan berkata “apa yang kau lakukan?, apakah kau hanya merenungi takdirmu atau akan memenuhinya?”, aku reflek dan cepat-cepat mengambil iron dagger ku yang ada di saku pisau dikaki kiriku, aku pegang lehernya dan aku siap untuk menusukan iron dagger ku yang sudah berada di atas tenggorokannya, “siapa kamu?!” bentaku, “perkenalkan aku Lidya” jawabnya halus tanpa merasa tegang, “apa yang kau mau?!” tegasku, “tidak ada, aku hanya mendengar apa yang dibicarakan ayahmu saat aku melewati rumahmu” jawabnya, “baiklah…” jawabku sambil melepaskan peganganku dilehernya, lalu aku pun berjalan melewatinya, tiba-tiba dia berkata “Apakah kamu akan membiarkan ramalan yang buruk menjadi kenyataan?!, apakah kamu tega itu menimpa orangtua mu?!!, dasar pengecut!”, setelah dia selesai berbicara seperti itu, tiba-tiba aku melihat Alduin mengarah ke selatan!, tidak ada perkampungan lagi di selatan selain desaku !, aku pun segera berlari menuju desaku dengan perempuan misterius itu, setelah aku sampai ternyata sudah terlambat.., desa ku telah terbakar habis !, aku pun berlari kearah rumahku,  dan aku melihat ibuku telah meninggal dengan bekas cabikan-cabikan naga!, aku sekarang sangat dendam kepada Alduin!!!, aku mengambil iron sword yang ada di belakang punggungku lalu mencari Alduin, pada saat aku sampai dibalai desa, aku melihat ayahku sedang berjuang melawan naga itu dengan perempuan yang tadi! Ya itu adalah Lidya!!!
aku berlari untuk membantu mereka, tetapi aku terlambat, ayahku terkena semburan api Alduin sehingga terbakar hangus saat mencoba menusuk leher Alduin, Aku semakin dendam kepada Alduin, aku berlari sekuat tenaga kearahnya, tiba-tiba dia menyemburkan apinya kearahku, lalu pada saat itulah aku gunakan shout ku yaitu “Fush Roh Dah!!!”, apinya langsung terpencar kemanapun, bahkan mengenai Alduin sendiri.
pada saat aku hampir sampai ke Alduin, dia mencoba untuk terbang !, aku mencoba meraih ekornya, sisik-sisik di ekornya sangatlah tajam sehingga membuat tangan ku seperti terkena beberapa pecahan botol wine, karena tidak kuat menahan rasa sakit ini yang sampai ke tulang rasanya, aku pun melepaskan peganganku ini dari ekornya.
aku pun terjatuh, dan kakiku terkena besi yang tajam sehingga menembus betis kaki kananku, setelah itu, aku pun pingsan.
  sekitar 1 ½ jam aku baru sadar, saat aku tersadar, aku sudah berada di dalam sebuah gua, aku lihat tubuhku sudah diperbani dan betis ku juga sudah pulih, tubuhku cepat pulih karena aura naga yang pernah aku kalahkan waktu aku berburu ke hutan  , aku berjalan keluar gua, sebelum aku keluar, aku melihat barang-barangku yang masih utuh, s,  setelah itu aku mengambil barang-barangku serta armorku dan bermaksud pergi ke Alduin wall,

 saat aku sampai disana, ternyata Lidya sudah mulai bertarung dengan Alduin !
“Lidya!!!” teriaku, “apa yang kamu lakukan?!, seharusnya ini adalah takdirku melawan Alduin!, aku tidak ingin kamu mati!” lanjutku
Lidya menengok ke arahku,  tanpa sadar ekor Alduin yang runcing itu pun mengenai Lidya!, ini seperti di mimpiku !
aku pun berpikir apakah aku akan mati sama seperti di mimpiku lalu membiarkan lidya mati dan Alduin menguasai dunia ???!, Tidak! Aku tidak akan membiarkan mimpi burukku itu menjadi kenyataan!!!
Aku pun berlari menuju Lidya dan melindungi Lidya dengan tubuhku,aku jadikan badanku sebagai tameng hidup!
“A..apa yang kamu lakukan Ar..Arthur?!” tanyanya terengah-engah, “aku tidak akan membiarkan kamu mati!, aku sudah cukup kehilangan orang-orang yang aku sayang !” jawabku dengan setengah berteriak,
Lidya pun terkejut mendengar perkataan ku yang tadi, lalu kami pun saling berpelukan, aku melihat Alduin siap menyantap kami, dan benar saja dia langsung bergerak menyerang kami dari angkasa dengan mulut yang sudah menganga dan sudah siap memakan kami, dan pada saat dia hampir memakan kami, aku pun langsung mengeluarkan Shout ku yaitu “FUSH ROH DAH!!!” seketika itu pun mulut Alduin terkena shoutku dan hampir robek, lalu dia jatuh didepanku, dan aku tentu saja tidak membuang kesempatan emas ini! Aku pun mendekati Alduin, lalu dengan sigap menancapkan iron sword ku di lehernya, “gruahhhhhhh!!!!!!!!” teriak Alduin, aku memanjat dan tanganku dengan sigap meraih tanduk Alduin, aku naik ke atas kepalanya lalu aku ambil Iron Dagger ku , aku lalu berteriak “INI UNTUK KELUARGAKU!,DESAKU!,DAN LIDYA!!!!, hyaa!!!”, aku lalu menancapkan iron daggerku sekuat tenaga tepat di ubun-ubun kepalanya,dia berteriak dan mencoba terbang,saat dia berada sekitar 40 meter dari tanah, dia pun hilang kendali, lalu jatuh dan mengarah kesungai yang arusnya sangat deras, aku pun langsung lompat dari kepalanya ke sebuah tebing yang curam, aku beruntung, aku masih bisa berpegangan sebuah akar gantung di sebuah pohon yang ada di atas kepalaku, lalu aku lihat kebawah, Alduin telah jatuh ke sungai itu dan banyak sekali darah yang keluar dari kepalanya, “dia telah mati” kataku dalam hati senang, aku pun memanjat akar itu sampai ke tempat Lidya, lalu aku rangkul dia dan aku bawa dia keluar dari Alduin wall, dia bertanya”bagaimana dengan Alduin?” “dia sudah tiada, dunia ini sekarang aman” jawabku santai
  Setelah keluar dari Alduin wall aku dan Lidya melihat matahari dengan sinar nya yang indaahhhh sekali, dan akhirnya happy ending J

NB: mungkin kisah ini belum berakhir….
Bima Arif Putra Web Developer