Minggu, 13 Juli 2014

Assassin’s Creed : Indonesian Revolution #Chapter_3.1


Hoiii, maap baru nge post lanjutannya :3
Bagi yang belom baca Chapter 1, silahkan baca disini :
Chapter 2 :
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Created by: Bima Arif Putra
Inspired by: Real Life Event, Dream, Jagatplay, Assassin’s Creed,  and Indonesian heroes
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
 “Assassin’s Creed : Indonesian Revolution #Chapter_3.1”
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
*Beberapa jam kemudian setelah taksa tertembak……*
“hosh..hosh…hosh…” bunyi Nafasku yang tidak beraturan, aku tidak tau aku berada dimana, aku hanya tiduran di sebuah kasur di dalam ruangan dengan peralatan medis dan obat-obatan.
Aku meliat ke arah kiri ada Michelle yang tidur di kursi sambil memegangi tanganku, aku pun bangkit dari tempat tidur dan duduk dikasur(pemales bat ye romannya).
“Chell?” Ucapku pelan sambil membangunkan Michelle,
dia pun bangun dan melihat kearahku,
“heii, kita lagi dimana sih?” Tanyaku,
Tanpa menjawab, Michelle langsung memelukku sambil menangis,
“Hei, hei, udah gapapa, aku rapopo kok” Ucapku menenangkan Michelle sambil memeluknya dan mengelus rambutnya,
“Aku kira kamu bakalan meninggal…, Kamu berdarah banyak banget, aku takut ngeliat darah” Balas Michelle sambil masih menangis,
Aku melihat ke arah lengan Michelle ada kain kapas, jangan-jangan dia mendonorkan darahnya untuku,
“Michelle.., golongan darah kamu apa?” Tanyaku,
“O, memang kenapa?” Balas Michelle,
“Jangan bilang kamu ndonorin darah kamu buat aku?” Tanyaku,
“Haha” tawa Michelle,
“Et, itu bahaya kusnadi, tapi, makasih, gara-gara kamu aku bisa hidup” Ucapku,
“Iya sama-sama, eh, kamu mau makan ga?” Tanya Michelle,
“boleh” balasku,
“bentar yaa, aku bikinin dulu” ucap Michelle,
“iya, makasih” balasku,

Beberapa menit kemudian Michelle pun datang dengan membawa nasi dan telur ceplok, Aku langsung memakannya karna laper :v, dan setelah ngobrol-ngobrol, aku tau aku ternyata aku berada dimana.
Yeah, aku berada di tempat tujuanku, yaitu di Technische Hoogeschool di Bandung, tepatnya berada di ruang kesehatan.
 Keesokan harinya, aku sudah mulai pulih dan mulai bisa mengikuti pelajaran, 1 kelas berisi 20 orang, Aku duduk dengan seorang laki-laki bernama Soekarno, dan tiba-tiba aku ingat tentang mimpiku yang meramalkan ada seseorang yang namanya berakhiran no yang akan memimpin Indonesia menuju kejayaan, tapi aku buang pikiranku itu, karna.., yakali dah, anak yang sukanya bercanda+ngeselin bisa jadi orang yang mimpin Indonesia, wakakak, tapi emang sifatnya si Soekarno itu kek gitu, ngeselin, becanda mulu, dan rada-rada aneh.
Ada satu hal yang soekarno lakuin dan bikin aku bener-bener kesel, yaitu pada saat aku lagi mandi sekitar jam 7 malem, ehh lampu dimatiin, padahal aku lagi menyabun mukaku(jangan ngira kalo si Taksa nyabun kek elu2 pada), begitu aku buka pintu kamar mandi buat nyalain lampu, Ehh tiba-tiba si Soekarno muncul pake taplak meja putih sambil bilang,
“Aku tunangannya Michelle, hohoho” Ucap Soekarno
“JIANC******KKKKK !” Ucap gua kaget sambil loncat ke bak mandi,
Dia cuman ngakak sama anak-anak yang laen liat aku kagetnya sampe kayak gitu.
Di sekolah ini aku tinggal di asrama karna gapunya keluarga di bandung, begitu pula dengan michelle,
Jangan mikir kalo aku sama michelle satu asrama dan satu kamar, soalnya kalo satu asrama dan satu kamar bisa kaco.
5 tahun kemudian, tepatnya tanggal 3 Juli 1926 aku sarjana, aku sedikit ga percaya, si Soekarno, orang jahil + ngeselin, bisa dapet gelar Insinyur,
Setelah perayaan sarjana, aku bersepeda mengitari desa-desa sama Michelle,
Karna umurku yang sudah bisa dibilang cukup tua, aku pun memutuskan untuk melamar Michelle~(kalian masih jomblo ya? BRAKAKKAAKAK \ :V /(padahal yang nulis cerita ini juga jomblo loh)),
“Chell..” Ucapku ke Michelle yang berada diboncengan sepeda ontel yang aku pinjam dari soekarno(roman-romanya Taksa kaga modal bat ye),
“Iya, kenapa?” Tanya Michelle,
“Ehhh.., kan kita udah kenal lumayan lama nih” ucapku,
“Iyaa, terus?” Tanya Michelle,
“dan umurku sama umur kamu juga udah lumayan tua” Ucapku,
“ihh enak aja!, aku masih 25 tahun tauuu, bweee” Balas Michelle,
“heheh, eehhh, aku mau ngomong sesuatu” ucapku,
”Ngomong apa?, perasaan kamu daritadi udah ngomong, haha” balas michelle,
“Kamu mau ga jadi istri aku?” Tanyaku dengan muka yang sedikit memerah,
Michelle hanya diam, sumpah ini horror banget,
“Kenapa kok diem aja?” Tanyaku,
“Ehh, maaf Sa, bukannya aku ga mau, tapi, kamu telat ngelamar aku” Jawab Michelle,
“Loh kok telat?...” Tanyaku,
“Kemarin, orang tuaku nge jodohin aku sama anaknya teman ayahku yang pengusaha, aku ga berani ngelawan ayahku” Balas Michelle,
“Aku rapopo kok, kamu pantes dapet yang lebih baik daripada aku” Ucapku dengan perasaan nyesek seperti ditancep kerambit tepat di titit.
“Aku sebenernya cinta sama kamu, bukan sama dia” ucap Michelle sambil memelukku dari bagian belakang sepeda, yang kita naiki berdua, Taksa diam-diam berbisik~,
“Ah yowes ben aku raaa popo, gur danggep konco sekelas nek ulangan
Sing ra dianggep, Aku gur dianggep koyo dhemit~” Bisikku,
“Eh..eh..eh, tunggu dulu” Ucapku sambil memberhentikan sepeda,
“Kenapa?” Tanya Michelle kebingungan,
“Kamu cintanya sama aku?, bukan sama tunanganmu yang dijodohin itu?” Tanyaku,
“I..iya” Balas Michelle sambil menundukan kepala,
“Aku mau ketemu orang tuamu” Ucapku,
“Eheh?!, kamu yakin?, papaku galak loh” Balas Michelle,
“Kamu mau nikah sama oranag yang nggak kamu cintai?” Tanyaku,
“Ya ngga sih” Balas Michelle,
“YAUDAH !, Kamu berangkat ke Surabaya kapan?” Tanyaku,
“Besok..” Balas Michelle,
“Oke, aku juga ikut” Ucapku

Keesokan harinya~

Aku ke Surabaya naik kereta, Perjalanan dari bandung ke Surabaya mengambil waktu 14 Jam+,
Aku dan Michelle akhirnya sampai dirumahnya, Emang ya, kalo mau ngomong sama calon mertua itu bener-bener nakutin, liat rumahnya yang sebenernya bagus, malah keliatan kayak tempat penyiksaan.
“Ayo Sa, katanya mau ngomong sama papaku” Tantang Michelle,
“*glek*, ba..baiklah” Balasku,
Aku pun melangkahkan kaki ke arah pintu masuk dan mengetuk pintunya, ehh si Michelle malah ngumpet dibelakang punggungku.
Setelah beberapa kali ketukan, ada seorang laki-laki berkumis tebal, bertampang seram, dan berbadan lumayan gemuk.
“Anda siapa?” Tanyanya,
“Ehhheh, perkenalkan, saya Taksa Pragata, pacarnya anak bapak, si Michelle” Ucapku dengan gemetar,
Tiba-tiba si Michelle memeluku dengan erat dan menunjukan wajahnya ke bapaknya,
Njirr, mata bapaknya langsung merah menyala bagaikan udah siap buat manggang aku,
“Michelle !, kamu kan sudah dijodohin !, kenapa malah nyari laki-laki lain?!” Tanya bapaknya,
“Nih si Taksa mau ngejelasin” Ucap Michelle,
“Eh..eheh.. iya pak, saya ke sini mau ngejelasin” Ucapku,
”Ngejelasin apa?” Tanya bapaknya sambil melipat tangannya,
“Kalo sebenernya itu, anak bapak, si Michelele, ga cinta ke tunangannya, tapi cintanya sama saya, iya kan chell?” Jawabku,
“Iyaaa” Balas Michelle sambil mendekatkan pipinya kearah pipiku,
“Terus?” Tanya Ayahnya lagi,
“Yaa, cinta itu ga boleh dipaksakan pak, pasti bakalan berdampak kedepannya, ntah keluarga yang ga harmonis atau bahkan bisa cerai, juga, anak bapak yang cantik ini bisa stress karna ga cocok sama suaminya, bapak mau anak bapak stress?” Tanyaku,
“Ya tentu saja tidak, tapi dengan menjodohkan Michelle dengan anaknya teman saya, akan membawa keuntungan bagi saya dan perusahaan saya” Balas Ayahnya Michelle,
“Memang betul pak, tapi keuntungan itu tidak untuk anak bapak !” Balasku,
Bapaknya Michelle hanya terdiam tanpa kata mendengar ucapanku tadi.
“Pak, saya mohon, batalkan pertunangan itu, saya ga rela kalo Michelle, menikah dengan orang yang ga dia sukai atau bahkan cintai” Ucapku memohon,
“Iya paa, bener kata Taksa, aku gamau nikah sama si Walter(nama anaknya temen bapaknye), aku maunya sama Taksa, papa tega kalo aku nikah sama orang yang ga terlalu dekat dan ga terlalu kenal sama aku?” Tanya Michelle,
“*menghela nafas panjang*, baiklah, kamu satu-satunya yang aku punya di dunia ini Michelle, apapun yang menurut kamu bagus buat kamu dan gabakalan menyakiti kamu, Papa izinkan” Jawab Ayahnya Michelle,
“YEAY !, Makasih papaaaaaa” Ucap Michelle, sambil melepas pelukannya dari aku dan memeluk Ayahnya,
“Makasih pakkk!!!” Ucapku juga sambil mau ikut meluk,
“Woy, kalo ama anakku mah gapapa, dia cewe, dia cantik, dan dia juga anakku!, lah kalo kamu, kenal baru aja udah mau meluk saya, situ homo?” Tanya bapaknya,
Wajahku udah kayak kambing jantan yang ga dikasih makan berhari-hari mendengar ucapan itu,
“Kalo saya homo, kenapa saya pacaran dan terlebih melamar anak bapak?” Tanyaku,
“oh iya ya” Balas Ayahnya Michelle,
2 Minggu kemudian, itu adalah hari pernikahanku dengan Michelle(cie-cie udah ga jones ciee(yang ngetik nyesek ndiri ngetik ini))
oh iya, btw, To Be Continued~     :v

kan keliatan dari judulnya, #Chapter_3.1, nahh, Chapter ini ada 2 sekuel, #Chapter_3.1 itu tentang si Taksa ngelamar si Michelle, sedangkan #Chapter_3.2 itu kejadian saat Pernikahannya si Taksa sama si Michelle, ada apa gerangan yang terjadi di #Chapter_3.2 ???(ceritanya ngikutin sinetron2 gitu, contohnya kek “Ayah, mengapa survey tv oon berbeda”), Nantikan 2 minggu lagi coeg ! :v /
Bima Arif Putra Web Developer

Jumat, 11 Juli 2014

Kecepatan internet tercepat di dunia



Kita hidup di Indonesia, ya semua juga udah tau. Internet adalah salah satu kebutuhan utama bagi sebagian orang, kamu mungkin juga ngerasa gitu kan? Lha gimana mau merengek di Facebook kalo nggak ada internet coba? Kan ya nggak asik juga kalo ngobrol sama temen pake SMS, kuno. 

Sekarang, berapa kecepatan paling tinggi yang pernah kamu rasain? 2 mbps atau 10 mbps? Di Indonesia tercinta ini kecepatan koneksi internet segitu udah menyenangkan, bisa buat liat video Youtube tanpa nunggu buffering.

Ternyata kecepatan segitu tu masih nggak ada apa-apanya dibanding sama negara maju, eh nggak usah maju-maju amat deh, temen saya di Malaysia aja kalo cerita koneksi internetnya udah 20 mbps. Dan itu ternyata juga nggak ada apa-apanya dibanding sama koneksi tercepat yang pernah dicapai manusia.

Jadi, di Paris sana, ada perusahaan telekomunikasi bernama Alcatel-Lucent yang baru aja bikin percobaan buat nunjukin kecepatan internet dengan layanannya. Dalam percobaan ini Alcetel-Lucent mampu memcapai kecepatan 1.4 Tbps, kepanjangannya satu koma empat terabits per second. Itu kalo sampe ke tangan orang Indonesia, hardisk 2 tera bakal penuh dalam waktu kurang dari 2 detik.



Percobaan itu dilakukan dengan jaringan khusus, bukan pake jaringan kayak yang kita pake sehari-hari. Percobaan itu dilakukan antara kota London dan Ipswich yang berjawak 410 km dengan kabel serat optik yang emang udah ada sebelumnya.

Kecepatan yang WOW itu sangat mungkin dinikmati publik, soalnya pas percobaan juga cuma pake perangkat komersial.

Sumber

Tags: Internet, kecepatan internet, internet tercepat, jav <-(Tags macam apa ini), Internet Cepet, Internet kenceng
Bima Arif Putra Web Developer

Senin, 07 Juli 2014

Dibalik senyum sang member JKT48~


Well, gua mau sedikit share tentang masalah judul di atas, berikut ini adalah cerita dari seorang kaskuser yang mau berbagi cerita bray, cerita ini memang copas tapi simak ceritanya ya bro !





"...senyum itu tak selamanya indah"

Bima Arif Putra Web Developer