pesawat yang hilang 35 tahun akhirnya mendarat. Sebuah fenomena aneh yang tampil dalam salah satu acara televisi bermateri fenomena – fenomena aneh, unik, janggal dari seluruh dunia. Sejenak itu menyita pemikiran saya, apalagi disebutkan bahwa pesawat yang berangkat pada tahun 1945 itu terjebak dalam dunia 4 dimensi, ruang didalam ruang waktu atau juga black hole.
Bisakah terjebak seperti itu? memang pernah ada kasus pesawat yang terbang diatas segitiga bermuda, hanya saja tidak hilang. Pesawat itu berhasil mencapai tujuan dengan selamat dengan waktu tempuh yang lebih singkat dari biasanya. Menurut sang pilot ini merupakan suatu yang tidak normal karena mereka hanya terbang beberapa menit kemudian sampai ke tujuan, padahal dalam waktu normal semuanya bisa memakan waktu lebih dari 1 jam.
Sang pilot mengaku melihat gumpalan awan aneh yang seperti lorong. Meskipun merasakan ketidakwajaran, namun awan tersebut tidak bisa dihindari dan mesti mereka masuki. Ternyata lorong awan tersebut mengantarkan mereka ke tujuan lebih cepat.
Mungkin saja seperti kasus pesawat tiba lebih cepat dengan “bantuan” sebuah lorong waktu bisa saja terjadi. Melihat kasus pesawat 35 tahun yang hilang dalam perjalanan menuju Porto Alegre dari Jerman, kemungkinan terperangkap diantara lorong waktu bisa saja terjadi.
Ada beberapa pertanyaan. Pertanyaan ini mengarah kepada apakah berita ini sungguhan atau hoax. Beberapa hal yang mesti diperhatikan dalam kasus pesawat yang akhirnya mendarat setelah 35 tahun melayang – layang entah dimana adalah :
1. Sumber berita ini tidak jelas. Sulit sekali mencari berita ini di internet meskipun berkali -kali mencoba mengganti kata kunci pencarian. Hanya ada satu blog yang menerangkan tanpa link sumber berita.
2. Pesawat ini diberitakan sebelum mendarat mengitari bandara Porto Allegre kemudian mendarat tanpa melakukan kontak dengan menara pengawas. Disebutkan bahwa pihak bandara panik melihat tiba – tiba ada pesawat mendarat tanpa konfirmasi.
3. Pendaratan mulus. Ini yang menjadi pertanyaan terbesar. Karena setelah dibuka pesawat yang mengangkut 92 penumpang, semuanya tinggal tulang belulang termasuk kru pesawat. Jadi siapa yang mendaratkan pesawat?? apakah ada auto pilot? Hanya walaupun awam, rasanya untuk pendaratan tidak mungkin dilakukan dengan auto pilot.
Rasanya cerita ini too good to be true. Meski memang bagi para pencinta misteri ini sangat menggoda, tapi jika terlalu banyak pertanyaan yang muncul,maka bisa ada pemikiran lain, apakah ini hanya isu belaka? Karena rasanya jika ini memang betulan, maka tak akan sulit untuk mencari beritanya di internet, tapi ternyata tidak semudah yang dibayangkan.