Tau JKT48/AKB48/SKE48/NMB48 atau apapun yang berbau 48 ???
kalo nggak tau berarti anda ketinggalan zaman !!!
oke.., kali ini saya mau share tentang biografi produser 48Family.
ya tepat dia adalah Mr.Yasushi Akimoto(Akimoto Yasushi).
Ia terus aktif menulis untuk naskah ketika melanjutkan ke Fakultas Sastra Universitas Chuo hingga hampir-hampir tidak pernah masuk kuliah. Setelah mendapat cukup penghasilan, diputuskannya untuk berhenti kuliah dan hidup sebagai penulis naskah.
Kariernya di bidang penulisan lirik dimulai setelah ia diperkenalkan kepada Ichirou Asazuma. Fuji Pacific Music kemudian mengontraknya sebagai penulis lirik. Kesempatan datang pada tahun 1981 ketika dirinya dipercayakan menulis lirik untuk lagu sisi B singel Alfee, "Toori Ame". Lagu "Kotoba ni Shitakunai Tenki" ditulisnya bersama dua anggota Alfee, Kōnosuke Sakazaki dan Toshihiko Takamizawa. Pada tahun berikutnya, nama Yasushi Akimoto mulai dikenal orang setelah menulis lirik untuk lagu ciptaan Kyouhei Tsutsumi, "Dramatic Rain" untuk singel Junichi Inagaki.
Pengalaman sebagai penulis lirik dan naskah penyiaran ditulisnya dalam autobiografi "Saraba Mercedes" yang diterbitkan pada tahun 1988. Naskah acara televisi yang ditulisnya adalah All Night Fuji dan Yuuyake Nyan Nyan. Ia sering disebut sebagai tokoh yang mengorbitkan Tunnels dan Onyanko Club. Namun menurut penjelasannya, kedua grup tersebut bukan hasil karya sendiri, melainkan hasil kerjasama dengan orang lain.
Mengenai konsep pendirian AKB48 yang memiliki teater sendiri di Akihabara, ia pernah berkata,
kalo nggak tau berarti anda ketinggalan zaman !!!
oke.., kali ini saya mau share tentang biografi produser 48Family.
ya tepat dia adalah Mr.Yasushi Akimoto(Akimoto Yasushi).
Nama lain | Yasusu (やすす ) | ||
---|---|---|---|
Lahir | 2 Mei 1956 Meguro, Tokyo, Jepang |
||
Genre | Pop | ||
Pekerjaan | penulis lirik, produser rekaman, penulis televisi, sutradara | ||
Tahun aktif | 1973–sekarang | ||
Artis terkait: | Tunnels, Onyanko Club, Kenjiro Sakiya, AKB48, SKE48, SDN48, NMB48, Nogizaka46, HKT48, JKT48, TPE48 |
Karier
Akimoto mulai menulis sejak di kelas dua sekolah menengah atas, sekitar musim dingin 1973. Ketika belajar untuk ulangan, dia mendengarkan acara komedian Mitsuo Senda di radio Nippon Broadcasting System. "Kalau cuma begitu, aku juga bisa," pikirnya. Di buku catatan ditulisnya parodi Hikayat Heike dengan Senda sebagai pemeran utama, panjangnya 20 halaman. Tulisan itu dibaca teman sekelas yang lalu mengirimkannya ke radio Nippon Broadcasting System. Ia dipanggil Koushin Okuyama untuk main-main ke studio. Setelah sering mondar-mandir ke studio, Okuyama menerimanya sebagai murid, sebelum nantinya diterima sebagai anggota penulis radio O.K. Production.Ia terus aktif menulis untuk naskah ketika melanjutkan ke Fakultas Sastra Universitas Chuo hingga hampir-hampir tidak pernah masuk kuliah. Setelah mendapat cukup penghasilan, diputuskannya untuk berhenti kuliah dan hidup sebagai penulis naskah.
Kariernya di bidang penulisan lirik dimulai setelah ia diperkenalkan kepada Ichirou Asazuma. Fuji Pacific Music kemudian mengontraknya sebagai penulis lirik. Kesempatan datang pada tahun 1981 ketika dirinya dipercayakan menulis lirik untuk lagu sisi B singel Alfee, "Toori Ame". Lagu "Kotoba ni Shitakunai Tenki" ditulisnya bersama dua anggota Alfee, Kōnosuke Sakazaki dan Toshihiko Takamizawa. Pada tahun berikutnya, nama Yasushi Akimoto mulai dikenal orang setelah menulis lirik untuk lagu ciptaan Kyouhei Tsutsumi, "Dramatic Rain" untuk singel Junichi Inagaki.
Pengalaman sebagai penulis lirik dan naskah penyiaran ditulisnya dalam autobiografi "Saraba Mercedes" yang diterbitkan pada tahun 1988. Naskah acara televisi yang ditulisnya adalah All Night Fuji dan Yuuyake Nyan Nyan. Ia sering disebut sebagai tokoh yang mengorbitkan Tunnels dan Onyanko Club. Namun menurut penjelasannya, kedua grup tersebut bukan hasil karya sendiri, melainkan hasil kerjasama dengan orang lain.
Mengenai konsep pendirian AKB48 yang memiliki teater sendiri di Akihabara, ia pernah berkata,
Sejak April 2005, Akimoto menjabat dosen Fakultas Seni Universitas Seni dan Desain Kyoto dan sejak 1 April 2007 sebagai wakil rektor.Konsepsinya ada beberapa tahun yang lalu. Soalnya [saya] terus menerus bekerja di televisi. [Saya] sepertinya merasa iri dengan teater kecil atau band rock yang tidak bisa dilihat di layar kaca, penontonnya sengaja jauh-jauh datang untuk melihat mereka. Kalau televisi, tombol ditekan saja sudah bisa ditonton, tapi menonton pentas teater kecil atau band rock perlu waktu dan uang. Penonton terus bertambah, seperti 10 orang jadi 20 orang, 20 orang jadi 40 orang, 40 orang jadi 80 orang. Penonton "repeater" juga banyak karena [mereka] meminati "materi yang menusuk". Awalnya saya berpikir ingin membuat teater kecil gaya saya, ingin setiap hari mengadakan pertunjukan. Maunya membuat revue yang mempertontonkan lagu dan tari, tapi akhirnya lahir konsep "idola yang bisa ditemui".[2]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar